SOSIALISASI TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN DAN LARANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN MENURUT UU PERDA NOMOR 08 TAHUN 2014

Pada saat ini, kami Mahasiswa KKN-PPM UMRI Kelompok 6 tepatnya kelurahan tangkerang selatan RW 11, menjalankan program kami, salah satunya ialah sosialisasi pupuk cair dari sampah rumah tangga dan pembagian bak sampah yang di beri logo KKN UMRI KELOMPOK 6, kegiatan ini di awali dengan pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan oleh ibu-ibu majelis ta'lim RT 03 bertempatan di musholla kawasan RT 03. pada pertemuan kali ini kami jelaskan seluruh step dalam pembuatan langsung pupuk cair, dimulai dari perlengkapan yang dibutuhkan, di mulai dari persediaan bahan-bahan yang di butuhkan,
berikut adalah bahan-bahan yang di butuhkan dalam pembuatan pupuk cair :
  1. 1 karung kotoran ternak (ayam/sapi/kambing)
  2. Setengah karung dedak padi
  3. 30 kg bahan hijau (sisa pertanian/jerami/daun-daunan leguminosa/ sisa sayuran lainnya)
  4. 100 gram gula merah
  5. 50 mL bioaktivator EM4
  6. Air bersih
  7. Tong plastik kedap udara berkapasitas 100 L
  8. 1 meter selang aerator dengan diameter 0,5 cm
  9. Botol air mineral ukuran 1 L
sedangkan manfaat dari pupuk cair ini adalah :
  1. Mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan akibat sampah organik.
  2. Lebih hemat biaya dalam menambahkan nutrisi pada tumbuhan.
  3. Dapat meningkatkan kualitas lahan tempat tumbuhan ditanam secara berkelanjutan.
  4. Tanah dan lingkungan secara fisik, kimia, dan biologi akan lebih baik kualitasnya dengan penggunaan pupuk organik cair.
  5. pupuk organik cair dapat menjadi nutrisi bagi mikroba di dalam tanah yang bekerja untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
di lanjutkan dengan pembuatan nya, dimulai dari langkah awal, yakni :
  1. Potong-potong bahan hijau organik yang akan dijadikan pupuk. Tidak usah terlalu kecil, namun tidak juga terlalu besar untuk memudahkan proses fermentasi.
  2. Campurkan potongan bahan organik dan air bersih ke dalam tong plastik dengan perbandingan bahan organik : air bersih = 2:1, aduk merata.
  3. Larutkan bioaktivator dan gula merah dengan 1 Liter air. Bioaktivator mengandung miikroba yang akan memfermentasikan bahan organik, sementara gula merah akan menjadi nutrisi bagi mikroba tersebut. Masukkan larutan ini ke dalam tong pula.
  4. Buat lubang di bagian atas tutup tong plastik, kemudian masukkan selang aerator, sehingga satu ujung selang berada di dalam tong dan ujung yang lainnya ada di luar tong. Hubungkan ujung selang di luar tong dengan botol air mineral 1 L yang telah diisi air penuh. Ketika fermentasi berjalan dengan baik, maka akan dihasilkan gas karbon dioksida yang ditandai dengan adanya gelembung yang mengalir melalui selang menuju botol air mineral.
  5. Pastikan tong plastik tertutup rapat, karena fermentasi berlangsung secara anaerobik (tanpa oksigen).
  6. Diamkan hingga sekitar satu minggu. Untuk mengecek hasilnya, buka tutup tong dan cium bau larutan di dalamnya. Jika berbau seperti tape singkong, maka pupuk cair telah selesai terbentuk.
  7. Pisahkan pupuk cair dengan ampas hasil fermentasi menggunakan saringan kain. Anda bisa memanfaatkan ampas padatannya sebagai pupuk organik padat.
  8. Simpan pupuk cair yang telah terbentuk di dalam botol tertutup. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung. Gunakan saat diperlukan.
kegiatan ini kami tujukan juga sebagai ladang perniagaan bagi RT 03 bagian Tangkerang Selatan di RW 11, yang mana bila masyarakat menjalankan step atau lagkah yang kami beritahukan, maka masyarakat di RT 03, dapat melebelkan atau memproduksi bahan perniagaan mereka sendiri.


Share:

No comments:

Post a Comment

Featured post

PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DAN AN ORGANIK  Proses pembutan pupuk ini di laksanakan oleh 2 Kelompok KKN-PPM UMRI di kelurahan Tangke...

Blog Archive

Site Links

Popular Posts

Recent Posts